Mahasiswa Undip Cetuskan Program 'Mesem' dan 'Abe' di Masa Pandemi Covid-19

tribunnews 10-08-20 19:46 otomotif

TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Mahasiswa Tim II KKN Undip Universitas Diponegoro, Annisa Nur H. S (22) dari Fakultas Psikologi Undip menggaungkan program yang menjawab keresahan masyarakat. Kegiatan dilaksanakan di lingkup terkecil tingkatan masyarakat yaitu RT 4 RW 6 Skip Baru Kelurahan Sidorejo, Temanggung. Keefektifan program, ketepatan sasaran, keamanan dan pengurangan resiko di tengan pandemi Covid-19, menjadi beberapa pertimbangan pengambilan lokasi pelaksanaan program, terang Annisa Nur H. S., Senin (10/8/2020). KKN kali ini memang sedikit berbeda karena mengusung model KKN pulang kampung sehingga mahasiswa dapat mengabdi di lingkungan masyarakat masing-masing. Saat ini, masyarakat Indonesia di beberapa daerah berada di masa Adaptasi Kebiasaan Baru atau yang awalnya disebut New Normal Era. Maka dari itu, perlu digaungkan bagaimana cara menjaga kesehatan fisik dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada. Selain kesehatan fisik, yang harus dijaga yaitu kesehatan mental masyarakat. Program MESEM: Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru dapat menjadi salah satu solusi nya. Penelitian Firmansyah tahun 2017 menyimpulkan terdapat hubungan antara aspek fisik dan aspek psikologis, di mana keduanya bersama-sama saling mempengaruhi. Dijelaskan bahwa faktor-faktor psikologis berkontribusi pada kondisi tubuh, jelas Annisa. Pelaksanaan program ini sudah mulai dilaksanakan dari tanggal 20 Juli 2020 hingga tanggal 7 Agustus 2020 secara door to door ke rumah warga. Terhitung sampai tanggal 5 Agustus 2020, sudah 35 dari 43 rumah telah dikunjungi dengan jumlah 57 warga. Setiap rumah menghabiskan waktu kurang lebih 40 menit. Rangkaian kegiatannya yaitu memberikan pamflet kepada warga, sosialisasi seputar bagaimana cara menjaga kesehatan fisik dengan mengikuti protokol kesehatan, sosialisasi bagaimana tips menjaga kesehaan mental, melakukan relaksasi dengan panduan audio dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia oleh Danang Setyo Baskoro, M.Psi., Psikolog dan Gones Saptowati, M.A., Psikolog, dan yang terakhir membagikan masker kepada warga, jelas Annisa. Pelaksanaan program juga tetap berusaha mematuhi protokol kesehatan. Program ini mendapatkan respon positif dari warga karena membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19, memberikan informasi, dan bisa mengingatkan warga untuk tetap sehat mental dan fisik. Warga juga sangat terbantu dengan relaksasi yang diajarkan. Selain pembiasaan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, tantangan yang dihadapi masyarakat yaitu proses belajar siswa yang melaksanakan pembelajaran secara daring/online. Banyak siswa dan mahasiswa yang menilai pembelajaran di rumah kurang efektif, karena lebih santai, menjadi kurang bisa mengatur waktu, kurang bisa konsentrasi, dan lain sebagainya. Program yang bernama ABE: Ayo Belajar Efektif di Masa Pandemi Covid-19 diharapkan bisa meningkatkan motivasi dan membuat proses belajar siswa lebih efektif dan menyenangkan, ujar Annisa. Pelaksanaan program dibagi sesuai tingkatan, agar tidak terlalu banyak massa dan materi bisa disesuaikan dengan tingkatannya. Pada 25 Juli 2020 telah dilaksanakan untuk mahasiswa (4 orang), 26 Juli 2020 untuk siswa SMA (3 orang), 1 Agustus 2020 untuk siswa SMP (6 orang), dan 2 Agustus 2020 untuk siswa SD (8 orang). Pelaksanaan program juga tetap berusaha mematuhi protokol kesehatan. Rangkaian program ini antara lain sosialisasi mengenai bagaimana cara meningkatkan motivasi, sosialisasi mengenai bagaimana, agar belajar di rumah saja lebih efektif, pemberian buku Agenda_Ku untuk menyusun jadwal belajar yang efektif dan menyenangkan, selanjutnya melakukan Coloring Mandala yang sudah disediakan di dalam buku Agenda," imbuhnya. Coloring mandala merupakan aktivitas mewarnai sebuah gambar yang memiliki bentuk simetris. Program ini akan digunakan menjadi selingan bagi siswa ketika merasa bosan, lelah, dan stres. "Penelitian Kurnia & Ediati tahun 2018 menunjukkan bahwa orang yang melakukan coloring mandala merasa tenang dan senang, serta dapat menjadi media meluapkan emosi, jelas Annisa. Program ini mendapatkan respons positif dari para peserta karena menjadi lebih mengerti bagaimana cara belajar yang efektif dan menyenangkan, terutama dengan diberikannya buku agenda dan fasilitas Coloring Mandala. (*)